tag:blogger.com,1999:blog-79495649590476667902024-03-13T18:21:45.499-07:00Tanaman Obatobat tradisional untuk berbagai macam penyakit.Unknownnoreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-73589318211965112632008-01-04T06:15:00.000-08:002008-01-04T06:18:02.280-08:00Mangkokan (Nothopanax scutellaium Merr.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfDvAeHRlXu_hMsYHxmadq9kEMWK-Oz-bFWp5w7kXwJ8wRq8Iv8Yk3kw2WaeX6ti5xYDBX2Z_7AxY0QtAEks8WXKq2_zm2bKfg79DhykBqwgBmPOPwptFNAJ5X_-PK_gKHtfiTvUaPO7c/s1600-h/mangkokan.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfDvAeHRlXu_hMsYHxmadq9kEMWK-Oz-bFWp5w7kXwJ8wRq8Iv8Yk3kw2WaeX6ti5xYDBX2Z_7AxY0QtAEks8WXKq2_zm2bKfg79DhykBqwgBmPOPwptFNAJ5X_-PK_gKHtfiTvUaPO7c/s320/mangkokan.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5151625253805997122" border="0" /></a><br /> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tumbuhan ini sering ditanamsebagai taman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar diladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dpl.<br /><br />Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1 - 3 m, batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang dan lurus. Daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6 - 12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras dan berwarna cokelat.<br /><br />Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makan ternak. Perbanyakan dengan setek batang.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Akar berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Daun berkhasiat sebagai diuretik, anti-radang (anti-flamasi).<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Batang dan daun mengandung kalsium oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor, besi, lemak, protein, serta vitamin A, B1 dan C.<br /><br /><b>Bagian yang digunakan:</b> akar<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Akar dan daun mengkokan berkhasiat untuk mengatasi:<br />Radang payudara, pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI, rambut rontok, sukar kencing, bau badan dan luka.<br /><br /><b>Cara Pemakaian</b><br />Ambil daun secukupnya lalu direbus dan diminum. Untuk pemakaian luar, daun tua digiling halus dan dipakai secara setempat.<br /><br /><b>Contoh Pemakaian</b><br /><b>Radang Payudara, Pembengkakan disertai bendungan ASI</b><br />Daun mengkokan tua secukupnya diremas dengan minyak kelapa dan sedikit kunyit yang telah diparut. Panaskan di atas api, hangat-hangat ditaruh pada payudara yang membangkak.<br /><br /><b>Luka</b><br />Daun mangkokan segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Taruh di atas luka, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari.<br /><br /><b>Sukar Kencing</b><br />Daun mangkokan tua yang masih segar direndam dalam air panas beberapa saat. Angkat, lalu hangat hangat dikompreskan pada perut bagian bawah.<br /><br /><b>Rambut Rontok</b><br />Daun mangkokan tua yang masih segar secukupnya setelah dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil diaduk sampai seperti bubur. Kemudian saring dan peras. Hasil perasan dioleskan pada kulit kepala sambil dipijat ringan. Biarkan sampai mengering, lalu rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap hari.<br />Sumber: Atlas Tumbuhan Obat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi<span style=""> </span></span></p>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-50476889161654290122008-01-02T01:01:00.000-08:002008-01-04T06:14:51.888-08:00Waru (Hibiscus tiliaceus L.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDC1jRuDdN14T6bQHH5iPCK-SXWA70GAHgD3svya_vaKfDQJQZNAPL_oeiGp0vgSef_BCJFVk32MxNb6fwgejE_0CQC0DYL5iDqZoN9IKBVC5U9oXOGBaCD4wwqGiTEqTPQIgAaSS3VaM/s1600-h/waru.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDC1jRuDdN14T6bQHH5iPCK-SXWA70GAHgD3svya_vaKfDQJQZNAPL_oeiGp0vgSef_BCJFVk32MxNb6fwgejE_0CQC0DYL5iDqZoN9IKBVC5U9oXOGBaCD4wwqGiTEqTPQIgAaSS3VaM/s320/waru.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150813346073263122" border="0" /></a>Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau didekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, peracabangan dan daun-daunnya lebih lebar.<br /><p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span style="font-size:10;"><br />Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat bercabang, warna cokelat. Daun bertangkai, tunggal berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat.<br /><br />Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang <st1:place st="on"><st1:city st="on">lima</st1:city></st1:place>, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda.<br /><br />Daun mudanya biasanya dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasanya digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Daun berkhasiat antiradang, antitoksik,peluruh dahak dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Daun mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida dan tanin<br /><br /><b>Bagian yang digunakan</b><br />Bagian yang digunakan adalah daun, akar dan bunga.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Daun waru digunakan untuk pengobatan : <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc" style="font-family:verdana;"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">TB Paru-paru, batuk,sesak napas, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Radang amandel (<i>tonsilitis</i>), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Demam, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Radang usus, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Bisul,abses, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Keracunan singkong, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Penyubur rambut, rambut rontok, <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span style="font-size:10;">Akar digunakan untuk mengatasi : <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc" style="font-family:verdana;"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Terlambat haid, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Demam, <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><span style="font-size:10;">Bunga digunakan untuk pengobatan : <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc" style="font-family:verdana;"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Radang mata <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="font-family:verdana;"><b><span style="font-size:10;">Cara pemakaian</span></b><span style="font-size:10;"><br />Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100g atau 15-30g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum..<br /><br />Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.<br /><br /><b>Contoh pemakaian</b> <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc" style="font-family:verdana;"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">TB Paru<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;font-family:georgia;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10;"><span style="">1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:10;">Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 3/4 gelas minum. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;font-family:georgia;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10;"><span style="">2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:10;">Sediakan daun waru, pegagan (<i>Centella asiatica</i> L.) dan daun legundi (<i>Vitex trifolia</i> L.) masing-maisng 1/2 genggam, 1/2 bidara upas (<i>Merremia mammosa</i> Lour.), 1 jari rimpang kencur (<i>Kaempferia galanga</i> L.) dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan kedalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali masing-masing 3/4 gelas. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc" style="font-family:georgia;"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Batuk<br /> Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Batuk berdahak<br /> Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian.Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Radang amandel<br /> Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (<i>gargle</i>) terus diminum sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Radang usus<br /> Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Berak darah dan lendir pada anak<br /> Cuci 7 lembar daun waru muda (yangmasih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesarkacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringannya sekaligus. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Muntah darah<br /> Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih,lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya saring dan tambahkan air gula secukupnya kedalam air saringannya lalu diminum sekaligus. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Rambut rontok<br /> Cuci 30 lembar daun waru segar dan 20 daun randu segar (<i>Ceiba pentandra</i> Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya cuci rambut keesokkan harinya. Lakukan 3 kali seminggu. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Penyubur rambut<br /> Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. </span><span lang="NL" style="font-size:10;">Selanjutnya,peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Bisul<br /> Cuci 5 lembar daun waru segar, lalu giling sampai halus. Tambahkan air garam secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Turapkan adonan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut dengan kain perban. Ganti ramuan 2-3 kali sehari. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Nyeri sewaktu kencing pada anak-anak<br /> Cuci 5 lembar daun waru segar, tambahkan adas dan pulosari secukupnya,lalu giling sampai halus. Gunakan adonan ini sebagai tapal yang diletakkan pada perut bagian bawah. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size:10;">Demam <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;font-family:georgia;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10;"><span style="">1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:10;">Cuci 1/2 jari akar waru dan akar 2 tanaman lapak liman, lalu rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin,saring dan air saringannya diminum,sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;font-family:georgia;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10;"><span style="">2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:10;">Rebus 15g daun waru segar dalam 2 gelas air bersih selama 20 menit. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi menjadi 2 bagian sama banyak. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore hari. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;font-family:georgia;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:10;"><span style="">3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:10;">Sediakan 15 lembar daun waru segar dan 2 batang tanaman tapak liman (<i>Elephantopus scaber</i> L.) beserta akarnya. Selanjutnya, remas-remas dalam 1 ember air mandi. Gunakan airnya untuk memandikan penderita demam (menggunakan handuk kecil) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style="font-family:georgia;"><span style="font-size:10;">Catatan</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:10;" ><br /><i style="font-family: georgia;">Hibiscus similis</i><span style="font-family:georgia;"> B1.adalah jenis waru yanga hampir sama dengan </span><i style="font-family: georgia;">H. Tiliaceus</i><span style="font-family:georgia;">. Tampaknya,jenis ini lebih banyak ditanam, yang dikenal dengan waru gunung (Sunda), waru gombong, waru kopek (Jawa) dan waru klence (Madura). </span><br /><br /><span style="font-family:georgia;"> Sumber: Atlas Tumbuhan Obat </span><st1:place style="font-family: georgia;" st="on"><st1:state st="on">Ind.</st1:state></st1:place><span style="font-family:georgia;">/Dr. Setiawan Dalimartha/Nty</span> <o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-45783259575263287342008-01-02T00:55:00.000-08:002008-01-02T01:01:45.111-08:00Ciplukan ( Physalis peruviana, Linn.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgODe8XfOeIBV92vnwzlbVoDCZO8jUymYptgiPgFLACYZ92W81LcP4DuALnSpVP8QeJBED_D7Jbf0wnzsal8asJVd-NpGVIFmwK5MLBSXIRr23kjSMhtPtluJb2fa9XwDesLeLXdJhXpck/s1600-h/daun-ciplukan.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgODe8XfOeIBV92vnwzlbVoDCZO8jUymYptgiPgFLACYZ92W81LcP4DuALnSpVP8QeJBED_D7Jbf0wnzsal8asJVd-NpGVIFmwK5MLBSXIRr23kjSMhtPtluJb2fa9XwDesLeLXdJhXpck/s320/daun-ciplukan.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150801169840978946" border="0" /></a> <b><span style="">Sinonim : </span></b><span style="">Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.<o:p></o:p></span><p></p> <p style="line-height: 150%;"><b><span style="">Familia : </span></b><span style="">Solanaceae<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%;"><b><span style="">Uraian :</span></b><span style=""><br />Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).<b> <o:p></o:p></b></span></p> <p style="line-height: 150%;"><b><span style="">Nama Lokal :</span></b><span style=""><br />Morel berry (Inggris), Ciplukan (<st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region>), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (<st1:place st="on">Bali</st1:place>), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa); <o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%;"><span style=""><br /><b>Penyakit Yang Dapat Diobati :</b><br />Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok; <o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%;"><b><span style="">Pemanfaatan :</span></b><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="">1. Diabetes Mellitus<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>akar-akarnya dan dibersihkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="">2. Sakit paru-paru<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>buahnya).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>disaring.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="">3. Ayan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="">4. Borok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara membuat: ditumbuk sampai halus<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%;"><b><span style="">Komposisi :</span></b><span style=""><br />Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.<o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-51087127058538446592008-01-02T00:43:00.000-08:002008-01-02T00:55:37.585-08:00Daun Sendok ( Platigo mayor L.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4A6HBg3AGjB-rUDlMjOeCqJGFMsjkcRalvlgaA7KfxjNjvgp97PGqo6TRzQjgeYmpRlA1ihdFnHVgv8rPGJAAh7LyrTQJ6mIR2d_AQ_jsXCjm0jEvmGLjyW0-E-kju_JAyRRXzdvi_8/s1600-h/daun-sendok.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4A6HBg3AGjB-rUDlMjOeCqJGFMsjkcRalvlgaA7KfxjNjvgp97PGqo6TRzQjgeYmpRlA1ihdFnHVgv8rPGJAAh7LyrTQJ6mIR2d_AQ_jsXCjm0jEvmGLjyW0-E-kju_JAyRRXzdvi_8/s320/daun-sendok.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150799773976607730" border="0" /></a><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembab, kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan <st1:place st="on">Asia</st1:place> dan Eropa, dapat ditemukan dari daratan rendah sampai 3.300 dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 tumbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. <o:p></o:p></span> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tena menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm, Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertualangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, Lebar 4– 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuktersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 – 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasal sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sifat dan Khasiat<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba ini bersifat manis dan dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, antiseptik, peredam demam <em><span style="font-family:Verdana;">(antiperik)</span></em>, peluruh kencing <em><span style="font-family:Verdana;">(diuretik)</span></em>, peluruh dahak <em><span style="font-family:Verdana;">(ekspektoran)</span></em>, obat batuk <em><span style="font-family:Verdana;">(antitusif),</span></em> penghentian pendarahan <em><span style="font-family:Verdana;">(hemostatis)</span></em>, astrigen, menerangkan penglihatan dengan menormalkan aktivitas organ hati yang berlebihan, dan menghilangkan haus.<o:p></o:p></span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usushalus dan paru. Berkhasiat sebagai diuretik, afrodisiak, menyehatkan paru, ekspektoran, pencahar <em><span style="font-family:Verdana;">(laksans)</span></em>, meredakan panas hati dan menerangkan penglihatan. Rebusan biji meningkatkan pengeluaran urea, asam urat, dan sodium chloride.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kandungan Kimia<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, b -sitosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galaktosa, L-arabinosa dan rhammosa. Juga mengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang tersapt dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik.<o:p></o:p></span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planteroklik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rhamnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin. Cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan linoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Bagian yang Digunakan</span></strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng dengan air asin.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Indikasi<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba berkhasiat mengatasi<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyaki ginjal, <em><span style="font-family:Verdana;">(nefotik edema)</span></em>, kencing sedikit karena panas dalam, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batu empedu, batu ginjal, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang prostat <em><span style="font-family:Verdana;">(prostatitis)</span></em> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Influenza, demam, batuk rejan, <em><span style="font-family:Verdana;">(pertusis)</span></em>, radang saluran napas <em><span style="font-family:Verdana;">(bronkitis)</span></em>, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Diare, disentri, nyeri lambung, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang mata merah <em><span style="font-family:Verdana;">(konjungtivitas), </span></em>menerangkan penglihatan yang kabur, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >kencing manis <em><span style="font-family:Verdana;">(DM)</span></em> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >hepatitis akut disertai kuning <em><span style="font-family:Verdana;">(hepatitis ikterik akut),</span></em> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >cacingan, gigitan serangga, dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >pendarahan seperti mimisan, batuk darah. <o:p></o:p></span></li></ul> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Akar berkhasiat mengatasi</span></strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" > <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Keputihan <em><span style="font-family:Verdana;">(leukore)</span></em> dan nyeri otot <o:p></o:p></span></li></ul> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biji berkhasiat mengatasi</span></strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" > <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Gangguan pencernaan pada anak, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perangsangan birahi <em><span style="font-family:Verdana;">(afridisoak)</span></em>, beser mani <em><span style="font-family:Verdana;">(spermatorea)</span></em>, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing sakit <em><span style="font-family:Verdana;">(disuria)</span></em>, sukar kencing, rasa penuh di perut bagian bawah, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Diare, disentri <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cacingan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Penglihatan kabur <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas ada organ hati <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batuk disertai banyak dahak <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biri-beri, darah tinggi <em><span style="font-family:Verdana;">(hipertensi)</span></em> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sakit kuning <em><span style="font-family:Verdana;">(juandince)</span></em>, dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Rematik gout. <o:p></o:p></span></li></ul> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cara Pemakaian<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba kering sebanyak sebanyak 10 – 15 g atau yang segar sebanyak 15 – 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu lalu diperas dan disaring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 – 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air atau bisul lalu dibalut. Pemakaianjuga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada radang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, bisul, dan koreng.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Efek famakologis dan hasil penelitian<br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 g/kg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mg /kg bb, ternyata mempunyai aktivitas antiulcer. Panapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan tripenoid dan monopenoid (Sariati, Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD, 1993)<o:p></o:p></span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Infus daun sendok 10% dan 20& terhadap kalarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mempunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 1991)<o:p></o:p></span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 – 3 g/ml menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sennei (Meriana Sugiarto, Fak. <st1:place st="on"><st1:placename st="on">Farmasi</st1:placename> <st1:placetype st="on">Univ.</st1:placetype></st1:place> Katolik Widya Mandala, 1992)<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Contoh Pemakaian</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><o:p></o:p></span></p> <p><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Melancarkan Kencing</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Herba daun segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air the, habiskan dalam sehari. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airnya terkumpul ½ geals. Tambahkan madu 1 sendok makan, lalu diminum sekaligus.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing Berdarah</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri Panas</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air perasan tersebut lalu ditim sebentar. Minum sekaligus selagi hangat.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri basiler, diare</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tinggal 1 gelas. Setelah dingin disaring , airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Mimisan</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis, seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batuk berdahak, batuk darah</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Bronkitis</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar sebanyak 30 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas . Lakukan selama 1 - 2 minggu<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing manis</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar 1 tanaman seutuhnya dan daun salam 7 lemabr direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin airnya disaring lalu diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing batu</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar sebanyak 30 g dan 7 lembar daun avokad dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin airnya disaring lalu diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Hepatitis akut disertai ikterik (kuning)</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Seluruh bagian tumbuhan daun sendok segar sebanyak 60g dicuci. Setelah bersih masukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan 30 g gula batu serta 3 gelas air. Rebus sampai airnya tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin disaring, masing-masing 3/4 gelas. Nafsu makan biasanya timbul dalam 5 - 7 hari, sedangkan warna kuning menghilang dalam 14 hari.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Luka berdarah</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar secukupnya dicuci lalu ditumbuk. setelah halus lalu diperas. Air yang terkumpul untuk mengompres lukanya.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Bisul</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba daun sendok segar sebanyak 1 tanaman dicuci lalu ditumbuk halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya sambil diaduk rata hingga menjadi seperti bubur. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Sehari diganti 2 kali. Biji daun sendok karing digiling halus sampai menjadi bubuk. Tambahkan vaselin secukupnya, lalu oleskan pada bisul. Ramuan ini akan mengurangi peradangan kulit dan pebentukan nanah pada bisul maupun abses<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perangsang nafsu seks, beser main</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biji daun sendok kering digiling halus sampai menjadi bubuk. Seduh dengan 100cc air panas. Selagi hangat tambahkan madu sebanyak 3 sendok makan sambil diaduk rata, lalu minum sekaligus.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Gangguan pencernaan pada anak</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biji disangrai, lalu digiling halus menjadi bubuk. Bubuk ini diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, minum selagi hangat. Dosis: umur 4 - 12 bulan 0,5 g/kali., 1 - 2 tahun: 1 g/kali; sehari 3 - 4 kali<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Keputihan</span></strong><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /></span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Akar daun sendok sebanyak 10 g dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan air cucian beras ketan secukupnya sambil diaduk merata. Peras dan saring, hasilnya diminum sekaligus.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="color: rgb(128, 0, 64);font-family:Verdana;font-size:8;" >Catatan</span></strong><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Supaya tidak lengket ke panci atau dengan simplisia yang lain, biji daun sendok harus dimasukkan ke dalam kantong plastik bila ingin direbus.<o:p></o:p></span></p> <p><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sumber: Atlas Tumbuhan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> (Dr. Setiawan Dalimartha)<o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-47806227417076931612007-12-22T22:19:00.000-08:002007-12-22T22:24:32.271-08:00Putri Malu (Mimosa pudica L.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgtFXHGDhfqcU_1lZViqol7ANooZWjzfqWlomRV2HculAL8orGUJ6OSL61eTy_UE3shq7Ahp-FRatcn6tmB52zqHWdlaEEMGCDPMqhG5y5vi40jPuBGUR3ZfJzZMAOgZB1R18WWsWGlKE/s1600-h/putri-malu.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgtFXHGDhfqcU_1lZViqol7ANooZWjzfqWlomRV2HculAL8orGUJ6OSL61eTy_UE3shq7Ahp-FRatcn6tmB52zqHWdlaEEMGCDPMqhG5y5vi40jPuBGUR3ZfJzZMAOgZB1R18WWsWGlKE/s320/putri-malu.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147050062454692802" border="0" /></a>Putri malu tumbuh liar ditepi jalan, lapangan terlantar, dan tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Tumbuhan asli Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1200 mdpl.<br /><br />Terna, cepat berkembang biak, tumbuh memanjat atau berbaring, tinggi 0,3-1,5 m. Batang bulat, berambut dan berduri tempel. Daun berupa daun majemuk menyirip genap ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap sirip 5-26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runsing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-19 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu, jika daun tersentuh akan melipt diri (mengkerut). Bunga bula, berbentuk seperti bola, bertangkai dan berwrna ungu. Buah berbentuk polong, pipih, berbentuk garis. Biji bulat dan pipih. Dahulu putri malu dijual dengan nama buntu silit dan daun pis kucing. <span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Biasanya daun tumbuhan ini diletakkan di bawah bantal anak supaya cepat tidur. Putri malu dapat diperbanyak dengan biji.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Rasanya manis, sifatnya agak dingin, astringen. Herba putri malu berkhasiat sebagai penenang (<i>transquillizer</i>), peluruh dahak (ekspektorant), peluruh kencing (diuretik), obat batuk (antitusif), pereda demam (antipiretik) dan anti radang.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Tanin, mimosin dan asam pipekolinat<br /><br /><b>Bagian yang digunakan</b><br />Bagian yang digunakan adalah herba dan akar dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Herba digunakan untuk pengobatan: <o:p></o:p></span><p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sulit tidur <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><i><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Neurasthenia</span></i><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" > <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang mata akut (konjungtivitis akut) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang lambung (gantritis), radang usus (enteritis) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batu saluran kencing <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Panas tinggi pada anak <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cacingan (ascariasis) <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Akar digunakan untuk pengobatan : <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Rematik <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang saluran napas (bronkitis), asma <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batuk berdahak <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Malaria <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cara pemakaian</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Untuk obat yang diminum, rebus 15-30g herba segar, lalu air rebusannya diminum.<br />Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti luka, radang kulit bernanah (<i>piodermi</i>), bengkak terpukul (memar), buah zakar bengkak dan cacar ular (<i>herpes zoster</i>) <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sulit tidur <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cuci 30g herba putri malu segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sebelum tidur <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sediakan bahan segar heba putri malu dan sawi langit (masing-masing 15g) dan 30g calincing segar (<i>oxalis corniculata L.</i>). Cuci bahan-bahan lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum sebelum tidur. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cacingan (ascariasis)<br /> Cuci 15-30g herba putri malu, alu rebus dengan 3 gelas air samapi tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum malam ahri sebelum tidur <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batu saluran kencing<br /> Cuci 20g herba putri malu segar, lalu rebus dalam 2 gelas air samapi tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannta diminum sekaligus. Sebaiknya ramuan ini diminum pada malam hari. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Bronkitis kronis <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sediakan herba segar putri malu dan pegagan (masing-masing 30g) lalu cuci sampai bersih. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 kali masing-masing 1/2 gelas. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cuci 60g putri malu segar, lalu potong-potong seperlunya. rebus dalam 3 gelas air dengan api kecil sampai tersisa 1 gelas. Stelah dingin saring dan air saringannya diminum untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari. Rauan ini diminum untuk 10 hari <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Batuk berdahak<br /> Cuci 10-15g akar putri malu segar sampai bersih, lau potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu rebus sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan iar saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Rematik<br /> Cuci 15g akar putri malu segar, alu potong-potong seperlunya. Tambahkan 500cc arak putih, lalu biarkan terendam selama 2 minggu. Gunakan arak putri malu ini untuk mengompres bagian sendi yang sakit <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Efek farmakologis</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh ekstrak daun putri malu terhadap kandung kemih tikus putih jantan yang diinduksi sapat memberikan efek untuk menghancurkan batu kandung kemih, pada konsentrasi 25% b/v dan 50% b/v, sedangkan pada konsentrasi 10% b/v, 25% b/v dan 50% b/v menunjukkan efek diuresis (Metri Waldi, Jurusan Farmasi FMIPA UNAND, 1991)<br /><br /><b>Catatan</b> <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Penggunaan akar putri malu dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan keracunan dan muntah-muntah <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Ibu hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini karena dapat menyebabkan kematian pada janin <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sumber: Atlas Tumbuhan Obat <st1:place st="on"><st1:state st="on">Ind.</st1:state></st1:place>/Dr. Setiawan Dalimartha/Nty <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-39979389968208448012007-12-22T22:12:00.000-08:002007-12-22T22:16:12.078-08:00Murbei(Morus alba L.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnlLTgQ7UEq0iPEbKEvFAP6xIdtme9THRpAzUbpJPe75-hbQogCDZkxBsKHj9a_e3YtDnIfkaiDSauPBYg4ZgOcXgf0O3fW3jFFdbi5LGB_wNqkOdRKhyphenhyphenojbeWCEPFCIZ-dmU6AatWDG4/s1600-h/murbei.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnlLTgQ7UEq0iPEbKEvFAP6xIdtme9THRpAzUbpJPe75-hbQogCDZkxBsKHj9a_e3YtDnIfkaiDSauPBYg4ZgOcXgf0O3fW3jFFdbi5LGB_wNqkOdRKhyphenhyphenojbeWCEPFCIZ-dmU6AatWDG4/s320/murbei.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147047996575423410" border="0" /></a>Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl, dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang di Jawa disebut Besaran atau Murbeu dan di Sumatera disebut Kerta atau Kitau ini telah dibudidayakan dan menyukai daerah-daerah yang cukup basah seperti lereng gunung, tetapi pada tanah yangberdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh liar.<br /><br />Pohon tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 1 - 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi bergigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tahun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda hijau, setelah masak jadi hitam. Biji kecil warna hitam.<br /><br />Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan untuk makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur da berkhasiat sebagai pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. perbanyakan dengan setek dan okulasi.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Berkhasiat sebagai peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), mendinginkan darah, pereda demam (antiperik) dan menerangkan penglihatan<br /><br />Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati dan ginjal. Memelihara darah dan "yin", memperkuat ginjal, diuretik, peluruh dahak (ekspektoran), hipotensif, penghilang haus, meningkatkan sirkulasi darah dan efek tonik pada jantung.<br /><br />Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Berkhasiat sebagai antiasmatik, ekspektoran, diuretik dan menghilangkan bengkak (detumescent).<br /><br />Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati. berkhasiat sebagai karminatif, antiperik, analgesik, antireumatik dan merangsang penbentukan kolateral.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, b-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, a-, b-hexenal, cis-b-hexenol, cis-g-hexenol, benzaldehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, acetone, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B, C dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol, juga mengandung phytoestrogens.<br /><br />Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A, buahnya menagndung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam strearat, asam oleat dan vitamin (karoten B1, B2 dan C).<br /><br />Kulit batang mengandung triterpenoids: a-, b-amyrin, sitosterol, sitosterol-a-glukoside. Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A, B, C, oxydihydromorusin. Coumrins: umbeliferone dan scopoletin.<br /><br />Kulit akar mengandung derifat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomurberrine, cyclomurberrochromene, morussine dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, a-amyrin, b-amyrin, undecaprenol dan dodecaprenol.<br /><br />Biji mengandung urease<br /><br /><b>Bagian yang digunakan</b><br />Daun, ranting, buah, dan kulit akar dapat digunakan sebagai obat. Untuk penyimpanan, buah dikukus baru dijemur, ranting dipotong tipis lalu dijemur dan kulit akar dicuci bersih lalu dipotong-potong tipis kemudian dijemur sampai kering.<br /><br /><b>Indikasi</b><br /><b>Daun </b>(Sang ye)<br />Berkhasiat untuk mengobati: Demam karena flu, malaria, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit gigi, rematik, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis tungkai bawah), sakit kulit, bisul, radang mata merah (conjungtivitis acute), memperbanyaik air susu ibu (ASI), keringat malam, muntah darah dan batuk darah akibat darah panas, kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) dan ganggua pada saluran pencernaan.<br /><br /><b>Kulit Akar</b>(Sang bai pi)<br />Berkhasiat untuk mengobati: sakit gigi, tidak datang haid, batuk berdahak, sesak napas (asma), muka bengkak, (edema), kencing yang nyeri dan susah (disuria) dan cacingan.<br /><br /><b>Buah</b> (Sang shen)<br />Berkhasiat untuk mengatasi: tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung berdebar (palpitasi), kencing manis (diabetes melitus), rasa haus dan mulut keting, sukar tidur (insomnia), batuk berdahak, pendengaran berkurang dan penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), tuli, tujuh keliling (vertigo), hepatitis kronis, sembelit pada orang tua, kurang darah (anemia), neurastenia, sakit otot dan persendian, sakit tenggorok serta rambut beruban sebelum waktunya.<br /><br /><b>Ranting</b> (Sang zhi)<br />Berkhasiat untuk mengobati: rematik, tangan dan kaki terasa baal dan sakit, sakit pinggang (lumbago), keram pada tangan dan kaki, tekanan darah tinggi serta menyuburkan pertumbuhan rambut.<br /><br /><b>Cara Pemakaian.</b><br />Untuk diminum, pilih salah satu bagian yang disukai. Bila kulit akar 10 - 15g, ranting 15 - 30g sedang daun dosisnya 5 - 10g sekali rebus, dapat juga menggunakan dosis maksimal 20 - 40g. Untuk buah dosisnya 10 - 15g direbus lalu diminum.<br /><br />Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan atau digiling halus, kemudian diturapkan ke tempat yang sakit seperti luka, digigit ular dan serangga atau untuk merangsang pertumbuhan rambut.<br /><br /><b>Efek Farmakologis</b><br />Ecdysterone berkhasiat hipoglikemik.<br /><br /><b>Contoh Pemakaian</b><br /><b>Tekanan Darah Tinggi, Kaki bengkak</b><br />Daun murbei segar sebanyak 15g dicuci bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.<br /><br /><b>Memperbanyak keluarnya ASI</b><br />Daun murbei muda dimasak sebagai sayuran, lalu dimakan bersama nasi.<br /><br /><b>Kencing Nanah</b><br />Kulit akar murbei, adas pulosari dan kayu sandel (sandelhout) direbus.<br /><br /><b>Bisul, Radang kulit</b><br />Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.<br /><br /><b>Luka, Borok</b><br />Daun murbei segar setelah dicuci bersih lalu dioleskan minyak kelapa. Layukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi lemas. Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci dahulu dengan rebusan akar trengguli.<br /><br /><b>Digigit ular</b><br />Daun murbei segar sebanyak 20g dicuci lalu digiling halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak, lalu disaring dan diperas. Air yang terkumpul lalu diminum sekaligus.<br /><br /><b>Berkeringat malam</b><br />Daun murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6 - 9 g, direbus dengan air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum.<br /><br /><b>Rematik, tangan dan kaki baal dan sakit</b><br />Ranting murbei kering sebanyak 15g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 kali masing-masing 1/2 gelas.<br /><br /><b>Hepatitis Kronis</b><br />Buah murbei segar sebanyak 10g ditambah air masak 1 gelas, lalu diblender. Hasilnya lalu diminum sekaligus.<br /><br /><b>Jantung lemah</b><br />Buah murbei secukupnya dijus, lalu minum sekaligus. apas pendek, bengkak di mata kaki dan rasa nyeri di dada akan berkurang dengan minum jus buah murbei ini setiap hari.<br /><br /><b>Catatan</b><br />Diluar negeri daun murbei sudah dibuat obat suntik. Obat suntik tersebut menyebabkan nyeri lokal di tempat suntikan, kadang timbul menggigil, demam dan sakit kepala yang tidak memerlukan pengobatan khusus.<br /><br />Pemakaiana ranting murbei sebaiknya dihindari bila ada sindrom defisiensi Yin<br /><br />Pemakaian buah murbei sebaiknya dihindari bila sedang diare akibat dingin dan adana defisiensi limpa dan lambung.<br />Sumber: Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi <o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-196132093644888652007-12-22T22:08:00.000-08:002007-12-22T22:11:57.028-08:00Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm. f.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQNyXu3BATqGfwe-KloE8TC-Dmg5alM38481VYbS8dw40ufHXcIjbIotmlxGej_hGyU8cd2ylV0QwjaZXypf7G346FSgZEP2GvsWCGgSh_qossjfrG4tZuPyFyOnVHTDDtk-Bs805Z0cU/s1600-h/ekor-kucing.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQNyXu3BATqGfwe-KloE8TC-Dmg5alM38481VYbS8dw40ufHXcIjbIotmlxGej_hGyU8cd2ylV0QwjaZXypf7G346FSgZEP2GvsWCGgSh_qossjfrG4tZuPyFyOnVHTDDtk-Bs805Z0cU/s320/ekor-kucing.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147047030207781794" border="0" /></a>Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau taman-taman.<br /><br />Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna coklat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berselingan. Helaian daun berbentuk bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, penjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentunya bulat panjang berjuntai kebawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih, kotor.<br /><br />Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, fifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Daun mengandung acalyphin, flavonoid, saponin dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin.<br /><br /><b>Bagian yang Digunakan</b><br />Bagian yang dapat digunakan untuk pengobatan adalah bunga dan daun.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Bunga digunakan untuk pengobatan: <o:p></o:p><p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri, radang usus <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cacing <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Luka bakar, dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tukak (ulkus) di kaki <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >daun digunakan untuk pengobatan; <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Bercak putih dikulit karena kehilangan pigmen (vitiligo) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri, batuk darah (hemoptitis), luka berdarah, dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sariawan <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cara pemakaian.</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /><b>Vitiligo</b><br />Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut. Lakukan pengobatan ini setiap hari.<br /><br /><b>Luka Berdarah</b><br />Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelakan pada luka, lalu balut dengan kain perban.<br /><br /><b>Ludah Berdarah</b><br />Cuci bunga segar dan pinang secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda. Telan air kunyahannya dan buang ampasnya. Lakukan beberapa kali sehari.<br /><br />Giling 30 g bunga segar dan 30 g gula enau sampai halus. Selanjutnya makan campuran tersebut. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.<br />Sumber: Altas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan dalimartha/Hd <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-47171802827501739212007-12-22T22:02:00.000-08:002007-12-22T22:05:55.656-08:00Tapak Dara (Catharanthus roses[L.] G. Don )<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTFvIUs11uwVzHtSNAwS_Ms1pGpp7RzXzfb9JG9zXla7DSmAa5pC_koNARTQrSTDDZ7JyiViT1nI4IiSoQosChAGGNKYxfyy5icN8bejAuKbBVoE8cP_AVSooNZBPCPRpcQRjtzs00rVM/s1600-h/tapak-dara.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTFvIUs11uwVzHtSNAwS_Ms1pGpp7RzXzfb9JG9zXla7DSmAa5pC_koNARTQrSTDDZ7JyiViT1nI4IiSoQosChAGGNKYxfyy5icN8bejAuKbBVoE8cP_AVSooNZBPCPRpcQRjtzs00rVM/s320/tapak-dara.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147045466839686034" border="0" /></a>Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah, umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Tapak dara bisa tumbuh di tempat terbuka atau terlindung pada bermacam-macam iklim, ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.<br /><br />Terna atau semak, menahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 120 cm, banyak bercabang. Batang bulat, bagian pangkal berkayu, berambut halus, warnanya merah tengguli. Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang. Helai daun elips, ujung runcng, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, kedua permukaan daun mengkilap dan berambut halus. Perbungaan majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan 5 helai mahkota bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah muda atau putih dengan bercak merah di tengahnya. Buahnya buah bumbung berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji, setek batang atau akar.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Herba sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik), masuk meridian hati, peluruh kencing (diuretik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penenang (sedatif), menyejukkan darah, penghenti perdarahan (hemostatis), serta menhilangkan panas dan racun. Sedangkan akar tapak dara berkhasiat sebagai peluruh haid.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Herba mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 biindole alkaloid. Komponen antikanker, yaitu alkaloid seperti vincaleukoblastine (vinblastin = VLB), leurosidin dan katarantin, Alkalod yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) antara lain leurosin, katarantin, lochneri, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin. Sedangkan akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin, flafonoid dan tanin.<br /><br /><b>Bagian yang Digunakan</b><br />Herba dan akar. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Herba berkhasiat mengatasi: <o:p></o:p><p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tekanan darah Tinggi (hipertensi) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing Manis (diabetes mellitus) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing sedikit (oliguria) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Hepatitis <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perdarahan akibat turunnya jumlah trombosit (primary thrombocytopenic purpua) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >MAlaria <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sukar buang air besar (sembelit) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kanker: penyakit Hodgkin"s, chorionic epithelioma, leukimia limfositik akut, leukimia monostik akut, limfosarkoma an retikum sel sarkoma. <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Akar berkhasiat mengatasi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >haid yang tidak teratur<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cara Pemakaian</span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Herba 6 - 15g direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin, disaring lalu diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari. Untuk pemakaian luar, daun segar ditambah beras secukupnya lalu ditumbuk halus sampai seperti bubur. Balurkan pada luka yang tersiram air panas.<br /><br /><b>Efek Farmakologis</b><br />Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia, ehrlich ascitic liver carsinoma dan walker carcinoma. Juga menghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA. Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki"s dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan nephroblastoma. Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit).<br /><br />Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga putih) 10%, 20%, 30% dan 40% dengan dosis 5 ml/kg bb pada kelinci dapat menurunkan kadar gula darah masing-nasing sebesar 46,61%, 49,25%, 51,62% dan 58,66% dibandingkan dengan tolbutamid (Norma, Jurusan Farmasi FMIPA UNHAS, 1985)<br /><br />Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga merah) per oral pada tikus putih jantan, efek hipoglikemik didapat dari rebusan berkadar 15% pada menit ke 210, 240 dan 270. Rebusan berkadar 30%, efek hipoglikemik pada menit ke 240 dan 270. Potensi relatif rebusan daun tapak dara yang berbunga merah kurang lebih 1/2 dari potensi relatif tolbutamid terhadap air. Efek tersebut sangat lemah bila dibandingkan dengan tolbutamid (Suyanto, FK UGM 1992)<br /><br /><b>Contoh Pemakaian</b><br />Darah tinggi, kencing manis, leukemia limfositik akut.(br) Daun tapak dara segar sebanyak 15g direbus dalam 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, hasilnya diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.<br /><br /><b>Efek Samping</b><br />Efek vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih (leukopenia) yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal dan kehilangan refleks dalam<br /><br />Efek samping vinkristin muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel darah, hemoglobin dan trombosit (platelet). sel darah putih menurun 1 - 2 minggu setelah pemakaian obat.<br /><br /><b>Catatan</b><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Diluar negeri herba tapak dara sudah dibuat obat suntik yaitu vincristine dan vinblastine ijeksi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan obat ini <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sumber: Atlas Tumbuha Obat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-50798929229134306832007-12-22T21:52:00.000-08:002007-12-22T22:02:29.762-08:00Pacar Cina (Aglaia odorata Lour.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd3IWbcKonpscvcmVVbTTh6wkg5srVHVrH6FAHEe5DiOm2o0EQKCkv7kZ2-IBKQW9-1Mn2cAogKYOPqRTufm6A98LjYqAoKXztHPDlp7ZcWE8EQ4n7OioFDhXKmDqiQMKdlJ2Ng-dbqlA/s1600-h/pacar-cina.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd3IWbcKonpscvcmVVbTTh6wkg5srVHVrH6FAHEe5DiOm2o0EQKCkv7kZ2-IBKQW9-1Mn2cAogKYOPqRTufm6A98LjYqAoKXztHPDlp7ZcWE8EQ4n7OioFDhXKmDqiQMKdlJ2Ng-dbqlA/s320/pacar-cina.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147042730945518466" border="0" /></a>Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar diladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian.<br /><br />Perdu, tinggi 2 - 6 m, batang berkayu, bercabang banyak, tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam. Daun majemuk menyirip ganjil, bentuk bundar telur sungsang, panjang 3 - 6 cm, lebar 1 - 3,5 cm, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licin mengilap terutama daun muda. Bunga dalam malai rapat, panjangnya 5 - 16 cm, warnanya kuning dan harum. Buah buni, bulat lonjong, warnanya merah, panjang 6 - 7mm, dengan ruang 1 - 3 biji 1 - 3. Perbanyakan melalui cangkok.<br /><br /><b>Sifat dan khasiat</b><br />Pacar cina bersifat pedas, manis, netral, masuk meridian paru, lambung dan hati. Berkhasiat mengurangi darah haid.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Daun pacar cina mengandung minyak asiri, alkaloid, damar, garam, mineral dan tanin.<br /><br /><b>Bagian yang digunakan</b><br />Bunga, daun, batang dan ranting.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Bunga berkhasiat untuk mengatasi: perut kembung, sukar menelan, batuk, pusing dan mempercepat persalinan.<br /><br />Daun berkhasiat untuk mengatasi: memar, bisul, darah haid banyak, bau badan dan diare.<br /><br /><b>Cara Pemakaian</b><br />Daun, bunga atau ranting sebanyak 5 - 15 g direbus lalu diminum. Untuk pemakaian luar batang, ranting atau daun digiling halus lalu dibuuhkan ke tempat yang sakit.<br /><br /><b>Contoh Pemakaian</b><br /><b>Darah haid banyak</b><br />Daun pacar cina segar sebanyak 1 genggam penuh dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. setelah dingin disaring dan diminum. Sehari 2 kali masing-masing 1/2 gelas.<br /><br /><b>Bau Badan</b><br />Daun pacar cina segar sebanyak 10 g dan saun sirih segar sebanyak 7 lembar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Kemudian minum sehari 2 kali, pagi dan sore masing-masing 1/2 gelas<br /><br /><b>Catatan</b><br />Perempuan hamil dilarang minum.<br />Sumber: Atlas Tumbuhan Obat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>/ Dr. Setiawan Dalimartha <o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-42242224823746938882007-12-22T21:44:00.000-08:002007-12-22T22:00:07.371-08:00Kacapiring ( Gardenia Augusta )<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcnVPfNgxce_AMs7C_iQd8MWI3Y-HnX5fQl1cOjw11MvsmvuMFJPN0IJOmo4-VEz7X4fPG_NhMY8YzI5o-_ELCo5qpGwrtnvWTw-5mjMOa2gUnB-DBjYzAZ8BdKE03-xoHkYzO9P4RrbA/s1600-h/kacapiring.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcnVPfNgxce_AMs7C_iQd8MWI3Y-HnX5fQl1cOjw11MvsmvuMFJPN0IJOmo4-VEz7X4fPG_NhMY8YzI5o-_ELCo5qpGwrtnvWTw-5mjMOa2gUnB-DBjYzAZ8BdKE03-xoHkYzO9P4RrbA/s320/kacapiring.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147040927059254130" border="0" /></a>Kacapiring berasal dari Cina dan Jepang. Bisa ditemukan sebagai tanaman hias di pakarangan pada daerah pegunungan dengan ketinggian 400 m dpl dan baru berbuah jika ketinggian sekitar 3.000 kaki dpl.<br /><p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Perdu tegak dengan ketinggian 1-2 m ini mempunyai batang bulat berkayu, bercabang, ranting muda, dan daunnya berlapis lilin. Daun letaknya berhadapan atau berkarang tiga, tebal dan licin seperti kulit, bertangkai pendek bentuknya elips atau bulat telur sungsang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm, warnanya hijau tua. Bunga tunggal, bertangkai pendek, warnanya putih, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buah bentuknya bulat telur, kulitnya tipis, mengandung pigmen berwarna kuning, dan berbji banyak.<br /><br />Di Cina, bunganya digunakan sebagai penambah rasa pada daun teh. Buahnya bisa dimakan dan dapat digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan (seperti kunyit). Perbanyakan dengan biji, cangkok, atau stek batang.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Buah kacapiring rasanya pahit, sifatnya dingin, dengan afinitas ke meridian jantung, hati, paru, lambung, dan sanjiao. Buah kacapiring berfungsi sebagai pembersih panas dan api, menyejukkan darah, membuang racun, serta menghilangkan lembab. Khasiat buah kacapiring adalah meningkatkan fungsi hati dan menenangkan emosi (sedative), malancarkan aliran empedu ke usus (kolagoga), antiradang (antiflogistik), antibiotic, pereda demam (anti piretik), peluruh dahak, peluruh kencing (diuretik), penyejuk darah, penawar racun (detoksikan), penghenti perdarahan (hemostatis), dan menghancurkan bekuan darah. Ekstrak buah kacapiring berkhasiat hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari kerusakan akibat racun.<br /><br />Akar dan bunga berkhasiat peluruh haid. Bunga berkhasiat hemostatis, penenang (sedatif), dan peluruh kencing (diuretik).<br /><br /><b>Kandungan Kimia </b><br />Buah mengandung minyak asiri, gardenin, gardenosid, geniposid, genipin-1-©¬-D-gentiobioside, gardoside (8,10 dehydrologanin), scandoside menthyl ester, glikosid, ©¬-sitosterol, ¥á-mannitol, nonacosane, krosetin, krosin, klorogenin, tannin, dan dekstrose. </span><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" lang="NL" >Gardenin adalah kloroform berwarna kuning emas, larut dalam alcohol dan kloroform. Kulit buah mengandung ursolic acid.<br /><br />Daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri.<br /><br /><b>Bagian yang Digunakan </b><br />Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buah masak (zhi zi) dan akarnya. Daun dan bunga juga digunakan sebagai obat. Buah dipetik setelah masak, lalu kukus atau rebus sebentar sebelum dikeringkan untuk disimpan. Buah bisa digunakan segar atau setelah dikeringkan. Daun dipetik sepanjang tahun. </span><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Setelah dicuci bersih, lalu jemur sampai kering.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Buah kacapiring digunakan untuk mengatasi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Penyakit dengan demam yang memberikan gejala demam tinggi, mudah tersinggung, delirium, gangguan kesadaran, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice) di sertai demam, tidak nafsu makan, air kencing sedikit (oliguria), dan kencing sakit (disuria), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang selaput lender kandung kencing (cystitis), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang payudara (mastitis), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perdarahan akibat darah panas seperti muntah darah (hematemesis), kencing darah (hematuria), berak darah, batuk darah (hemoptisis), mimisan (epistaksis), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><st1:place st="on"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Susah</span></st1:place><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" > tidur (insomnia), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sakit tenggorok, sariawan, sakit gigi, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri, gigitan ular, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Mata bengkak dan nyeri (conjungtivitis akut), dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tekanan darah tinggi (hipertensi). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Daun kacapiring digunakan untk mengatasi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Demam, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sesak napas, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tekanan darah tinggi (hipertensi), dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sariawan (obat kumur). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Cara Pemakaian </span></b><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br />Untuk obat yang diminum, gunakan 30-60 g akar atau 3-9 g buah, lalu rebus dan minum airnya<br /><br />Untuk pemakaian luar, giling buah kacapiring segar sampai halus, lalu tambahkan putih telur atau arak putih. Selanjutnya, tempelkan pada bagian tubuh yang sakit, seperti luka memar, keseleo, radang kulit (bisul, abses, borok, cacar ular/herpes zoster), luka bakar, tersiram air panas, dan sakit gigi. Pasta herba kacapiring yang digiling halus dan dicampur dengan terigu dan arak putih sangat efektif untuk pengobatan traima di tendon, ligament, sendi, dan otot. Di Vietnam, bunga kacapiring digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi gangguan pada mata.<br /><br /><b>Efek Farmokogis dan Hasil Penelitian</b><br />Penelitian pada tikus dan kelinci membuktikan bahwa buah kacapiring berkhasiat kolagoga dan koleretik.<br /><br />Ekstra etanol buah kacapiring menurunkan aktivitar spontan pada binatang yang mengindikasikan adanya efek sedative. Disamping itu, juga ditemukan khasiat antipiretik.<br /><br />Air rebusan atau ekstrak etanol buah kacapiring memperlihatkan efek hipotensif pada binatang percobaan.<br /><br />Rebusan buah kacapiring juga berkhasiat antibakteri dan pada percobaan in vitro menghambat aktifitas berbagai macam jamur kulit.<br /><br /><b>Catatan </b><br />Jangan mium rebusan buah kacapiring jika sedang menderita diare.<br /><br />Obat paten: Daochi Pien, Ching Fei Yi Huo Pien, Zhizi Jinhua Wan. Kacapiring <b>Uraian Tumbuhan </b><br /><br />Kacapiring berasal dari Cina dan Jepang. Bisa ditemukan sebagai tanaman hias di pakarangan pada daerah pegunungan dengan ketinggian 400 m dpl dan baru berbuah jika ketinggian sekitar 3.000 kaki dpl.<br /><br />Perdu tegak dengan ketinggian 1-2 m ini mempunyai batang bulat berkayu, bercabang, ranting muda, dan daunnya berlapis lilin. Daun letaknya berhadapan atau berkarang tiga, tebal dan licin seperti kulit, bertangkai pendek bentuknya elips atau bulat telur sungsang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm, warnanya hijau tua. Bunga tunggal, bertangkai pendek, warnanya putih, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buah bentuknya bulat telur, kulitnya tipis, mengandung pigmen berwarna kuning, dan berbji banyak.<br /><br />Di Cina, bunganya digunakan sebagai penambah rasa pada daun teh. Buahnya bisa dimakan dan dapat digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan (seperti kunyit). Perbanyakan dengan biji, cangkok, atau stek batang.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Buah kacapiring rasanya pahit, sifatnya dingin, dengan afinitas ke meridian jantung, hati, paru, lambung, dan sanjiao. Buah kacapiring berfungsi sebagai pembersih panas dan api, menyejukkan darah, membuang racun, serta menghilangkan lembab. Khasiat buah kacapiring adalah meningkatkan fungsi hati dan menenangkan emosi (sedative), malancarkan aliran empedu ke usus (kolagoga), antiradang (antiflogistik), antibiotic, pereda demam (anti piretik), peluruh dahak, peluruh kencing (diuretik), penyejuk darah, penawar racun (detoksikan), penghenti perdarahan (hemostatis), dan menghancurkan bekuan darah. Ekstrak buah kacapiring berkhasiat hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari kerusakan akibat racun.<br /><br />Akar dan bunga berkhasiat peluruh haid. Bunga berkhasiat hemostatis, penenang (sedatif), dan peluruh kencing (diuretik).<br /><br /><b>Kandungan Kimia </b><br />Buah mengandung minyak asiri, gardenin, gardenosid, geniposid, genipin-1-©¬-D-gentiobioside, gardoside (8,10 dehydrologanin), scandoside menthyl ester, glikosid, ©¬-sitosterol, ¥á-mannitol, nonacosane, krosetin, krosin, klorogenin, tannin, dan dekstrose. </span><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" lang="NL" >Gardenin adalah kloroform berwarna kuning emas, larut dalam alcohol dan kloroform. Kulit buah mengandung ursolic acid.<br /><br />Daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri.<br /><br /><b>Bagian yang Digunakan </b><br />Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buah masak (zhi zi) dan akarnya. Daun dan bunga juga digunakan sebagai obat. Buah dipetik setelah masak, lalu kukus atau rebus sebentar sebelum dikeringkan untuk disimpan. Buah bisa digunakan segar atau setelah dikeringkan. Daun dipetik sepanjang tahun. </span><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Setelah dicuci bersih, lalu jemur sampai kering.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Buah kacapiring digunakan untuk mengatasi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Penyakit dengan demam yang memberikan gejala demam tinggi, mudah tersinggung, delirium, gangguan kesadaran, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice) di sertai demam, tidak nafsu makan, air kencing sedikit (oliguria), dan kencing sakit (disuria), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang selaput lender kandung kencing (cystitis), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Radang payudara (mastitis), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Perdarahan akibat darah panas seperti muntah darah (hematemesis), kencing darah (hematuria), berak darah, batuk darah (hemoptisis), mimisan (epistaksis), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><st1:place st="on"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Susah</span></st1:place><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" > tidur (insomnia), <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sakit tenggorok, sariawan, sakit gigi, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri, gigitan ular, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Mata bengkak dan nyeri (conjungtivitis akut), dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tekanan darah tinggi (hipertensi). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Daun kacapiring digunakan untk mengatasi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Demam, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sesak napas, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Tekanan darah tinggi (hipertensi), dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sariawan (obat kumur). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /><b>Cara Pemakaian </b><br />Untuk obat yang diminum, gunakan 30-60 g akar atau 3-9 g buah, lalu rebus dan minum airnya<br /><br />Untuk pemakaian luar, giling buah kacapiring segar sampai halus, lalu tambahkan putih telur atau arak putih. Selanjutnya, tempelkan pada bagian tubuh yang sakit, seperti luka memar, keseleo, radang kulit (bisul, abses, borok, cacar ular/herpes zoster), luka bakar, tersiram air panas, dan sakit gigi. Pasta herba kacapiring yang digiling halus dan dicampur dengan terigu dan arak putih sangat efektif untuk pengobatan traima di tendon, ligament, sendi, dan otot. Di Vietnam, bunga kacapiring digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi gangguan pada mata.<br /><br /><b>Efek Farmokogis dan Hasil Penelitian</b><br />Penelitian pada tikus dan kelinci membuktikan bahwa buah kacapiring berkhasiat kolagoga dan koleretik.<br /><br />Ekstra etanol buah kacapiring menurunkan aktivitar spontan pada binatang yang mengindikasikan adanya efek sedative. Disamping itu, juga ditemukan khasiat antipiretik.<br /><br />Air rebusan atau ekstrak etanol buah kacapiring memperlihatkan efek hipotensif pada binatang percobaan.<br /><br />Rebusan buah kacapiring juga berkhasiat antibakteri dan pada percobaan in vitro menghambat aktifitas berbagai macam jamur kulit.<br /><br /><b>Catatan </b><br />Jangan mium rebusan buah kacapiring jika sedang menderita diare.<br /><br />Obat paten: Daochi Pien, Ching Fei Yi Huo Pien, Zhizi Jinhua Wan.</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-4894915770088771322007-12-22T21:31:00.000-08:002007-12-22T21:44:41.224-08:00Sambiloto ( Anrographis Paniculata [Burm. f. Nees] )<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvZlzRza0EkI2_8ekY_LuSr_XtCJvQ_muRTVk4JU1mLX7qv40zfadW5t8WEj-dbY9FRS61V1D5tN7wa3FoQvqXi4p6ulliy9-8_xQjqtORydWPHgLMF2XcxQ_MFbtG28kihyphenhyphenO2hPDvPo/s1600-h/sambiloto.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvZlzRza0EkI2_8ekY_LuSr_XtCJvQ_muRTVk4JU1mLX7qv40zfadW5t8WEj-dbY9FRS61V1D5tN7wa3FoQvqXi4p6ulliy9-8_xQjqtORydWPHgLMF2XcxQ_MFbtG28kihyphenhyphenO2hPDvPo/s320/sambiloto.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147038921309526882" border="0" /></a><br /><p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab ata pekarangan. Tumbuhan di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.<br /><br />Terna Semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwardrangulars) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar sari ujung batangatau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.<br /><br /><b>Sifat dan Khasiat</b><br />Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil. Anti-bakteri, antiradang, menghambat reaksi imunitas (imunosupresi), penghilang nyeri (analgesik), pereda demam (antiperik), menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembap, penawar racun (detoksikasi), dan detumescent.<br /><br /><b>Kandungan Kimia</b><br />Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid dan homoandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid dan homoandrodrafolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik dan damar. Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter.<br /><br />Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksik).<br /><br /><b>Bagian yang Digunakan</b><br />Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.<br /><br /><b>Indikasi</b><br />Herba Sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Hepatitis, infeksi saluran empedu <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Disentri basiler, tifoid, diare <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pnemonia), radang saluran napas (bronkitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Demam, malaria <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing nanah (gonore) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kencing manis (DM) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >TB Paru, skrofulodroma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Darah tinggi (hipertensi) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kusta (morbus hansen = lepra) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Leptospirosis <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Keracunan jamur, singkong, <st1:place st="on"><st1:city st="on">tempe</st1:city></st1:place> bongkrek, makanan laut <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Kanker: Penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (molahidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /><br /><b>Cara Pemakaian</b><br />Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum 3 - 4 kali sehari, @ 4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit. seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal atau bisul.<br /><br /><b>Efek Farmakologis dan Hasli Penelitian</b><br />Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada <em><span style="font-family:Verdana;">Staphylococcus aureus, Psedomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae,</span></em> dan <em><span style="font-family:Verdana;">Escherichia coli</span></em><br /><br />Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi, In Vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.<br /><br />Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.<br /><br />Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.<br /><br />Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskemik, efek pada resparasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi dan antibakteri.<br /><br />Komponen aktifnya seperti neoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antiperik.<br /><br />Pemberian rebusan daun sambiloto 40% b/v sebanyak 20 ml/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto. Fak. Farmasi UGM 1978)<br /><br />Infus daun sambiloto 5%, 10% dan 15% semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam (Hasir, Jursan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988)<br /><br />Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagropytes, Trichophyton rubrum, candida albicans dan Epidemophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan jurusan Farmasi FMIPA UI**, Warta Perhiba No.I/III Jan-Maret 1995).<br /><br />Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aldi, N.C. Sugiarso, Andreanus, A.A.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia Vol.3 No. 1, 1996).<br /><br /><b>Contoh Pemakaian</b><br /><b>Tifoid</b><br />Daun sambiloto segar sebnayak 10 - 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.<br /><br /><b>Disentri basiler, Diare, Radang saluran napas, Radang paru</b><br />Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.<br /><br /><b>Disentri</b><br />Herba krokot segar sebanyak 500 g diuapkan selama 3 - 4 menit, lalu tumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.<br /><br /><b>Influenza, Sakit Kepala, Demam</b><br />Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan 3/4 cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus. Lakukan 3 - 4 kali sehari.<br /><br /><b>Demam</b><br />Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang tergiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.<br /><br /><b>TB Paru</b><br />Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini lalu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, Setiap kali minum 15 - 30 pil.<br /><br /><b>Batuk Rejan, Darah Tinggi</b><br />Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum sekaligus. LAkukan sehari 3 kali.<br /><br /><b>Radang Paru, Radang Mulut, Tonsilitis</b><br />Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.<br /><br /><b>Faringitis</b><br />Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan airnya ditelan.<br /><br /><b>Hidung Berlerndir</b><br />Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.<br /><br /><b>Kencing Manis</b><br />Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.<br /><br /><b>Kencing Nanah</b><br />Sebanyak 3 tangkai sambiloto utuh dicuci lalu direbus dengan 4 gelas minum air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum dengan madu seperlunya, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.<br /><br /><b>Digigit Ular Berbisa</b><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Daun sambiloto segar dicuci lalu digiling halus bersama dengan tembakau (rokok). Turapkan pada luka lalu dibalut. Untuk minumnya, daun sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus, minum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Herba sambiloto segar secukupnya dikunyah beberapa lama, kemudian air ludahnya ditelan dan ampas kunyahannya diletakkan pada luka lalu dibalut. <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /><br /><b>Kudis</b><br />Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam dan sedikit belerang ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata. Balurkan pada tempat yang sakit. Untuk minumnya, 7 lembar daun sambiloto dan 5 lembar daun sendok <em><span style="font-family:Verdana;">(Plantigo mayor </span></em>L.<em><span style="font-family:Verdana;">)</span></em>, semua bahannya segar, direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.<br /><br /><b>Luka Bakar</b><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Bubuk herba sambiloto ditambahkan sedikit minyak kelapa. Aduk merata, oleskan ke tempat yang sakit. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" >Daun sambiloto segar secukupnya direbus. Airnya digunakan untuk mengompres bagian yang sakit. <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style=";font-family:Verdana;font-size:8;" ><br /><br /><b>Efek Samping</b><br />Minum rebusan obat ini dalam dosis besar dapat menimbulkan rasa tidak enak pada lambung dan hilangnya nafsu makan. Rasa pahit andrografolid dapat menimbulkan rasa mual. Sedangkan obat suntik dari herba ini bisa menyebabkan anafilaktik syak.<br /><br /><b>Catatan</b><br />Diluar negeri sudah dibuat tablet, obat cair dan obat suntik dengan nama dagang seperti Kang Tan Tablets, Chuanxilian Tablets, Chuan Xin Lian Antiphlogistik Pill, Yamdepieng, Cuanxinlian Ruangas & Injection.<br />Sumber: Atlas Tumbuhan Obat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-48113128861229542292007-12-22T21:10:00.000-08:002007-12-22T21:22:55.922-08:00Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata [Lamk.] Pers.)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSw0GcppYI0Ym6WSuCpqnaHLDuzWiN0rT-uP6UVisi6wrms_DZGBWcIOLahhH20G7k9uk8Q2YqbPmLAuLUUvMenvd7eEC-9O7CqrrEa0g-9jfDgwGNDO__Oo60WiNRpUdMuS8Fx_rxgtU/s1600-h/sosor-bebek.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSw0GcppYI0Ym6WSuCpqnaHLDuzWiN0rT-uP6UVisi6wrms_DZGBWcIOLahhH20G7k9uk8Q2YqbPmLAuLUUvMenvd7eEC-9O7CqrrEa0g-9jfDgwGNDO__Oo60WiNRpUdMuS8Fx_rxgtU/s320/sosor-bebek.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147032942715050802" /></a>Sosor bebek berasal dari madagaskar yang tersebar di daerah tropis, ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias atau tumbuhan liar di tepi jurang, tepi jalan dan tempat-tempat lain yang tanahnya berbatu pada daerah panas dan kering, mulai dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. <br /><br />Terna, tahunan, tinggi 30 - 100 cm, batang lunak dan beruas, daun tebal berdaging, banyak mengandung air, helaian daun lonjong, bertangkai panjang, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi beringgit, permukaan daun gundul, panjang 5 - 20 cm, lebar 2,5 - 15 cm, warnanya hijau sampai hijau keabu-abuan. Bunga majemuk, bentuk malai, menggantung, mahkota bentuk corong, merah. Buah kotak, ungu bernoda putih. Biji putih. Perbanyakan dengan daun. Daun kalau dipetik akan membentuk kuncup-kuncup anak tanaman dalam toreh-toreh pinggiran daunnya. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Sifat dan Khasiat</span><br />Sosor bebek bersifat agak asam, dingin, bau lemah dan astrigen. Berkhasiat sebagai antiradang, antiseptik, penghenti perdarahan (hemostatis), peluruh dahak (akspektoran), peluruh kencing (diuretik), pereda demam (antiperik), penyejuk (demulcent), mengurangi pembengkakan dan pembersihan darah (depuratif). <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kandungan Kimia</span><br />Sosor bebek mengandung asam lemon, asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaempferol-3-glukoside, tanin dan bryophyllin. <br /><br />Bagian yang digunakan<br />Daun, pemakaian segar <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Indikasi</span><br />Daun sosor bebek berkhasiat untuk mengatasi: <br />• Bisul, borok, koreng, kulit terkelupas <br />• Radang payudara (mastitis), radang amandel (tonsilitis), radang lambung (gastritis), radang telinga luar (otitis eksterna) <br />• Rematik, memar, tulang patah, bengkak <br />• Wasir <br />• Kencing terasa nyeri (disuria), kencing kurang lancar <br />• Datang haid tidak teratur <br />• Diare, disentri, demam, sakit kepala <br />• Batuk darah, muntah darah, luka berdarah <br />• Terbakar dan tersiram air panas <br />Cara Pemakaian<br />Daun sosor bebek segar sebanyak 30 - 60 g direbus, minum. Untuk pemakaian luar, daun segar digiling halus lalu digunakan sebagai tapal pada gigitan serangga berbisa atau diperas, airnya untuk obat tetes pada telinga yang terasa tersumbat atau kumur-kumur (gargle) <br /><br />Contoh Pemakaian<br />Radang lambung (gastritis)<br />Daun sosor bebek sebanyak 5 lembar dicuci lalu ditumbuk. Tambahkan sedikit garam sambil diaduk merata. Peras dan saring. Air perasan diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Muntah darah</span><br />Daun sosor bebek sebanyak 7 lembar dicuci lalu digiling halus. Tambahkan arak dan gula enau secukupnya, lalu ditim. Air saringannya diminum selagi hangat. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Rematik</span><br />Seluruh tumbuhan sosor bebek sebanyak 30 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan sore hari. <br /><br />Daun sosor bebek sebanyak 4 lembar, 1 sendok teh adas, 1 jari pulosari, dua jari enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air sampai tersisa 3/4 nya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Wasir</span><br />Daun sosor bebek dicuci bersih lalu dangin anginkan sampai kering. Daun kering tersebut kemudian digiling halus menjadi bubuk. Ambil 1 sendok makan bubuk tersebut, lalu seduh dengan 3/4 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok madu sambil diaduk merata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari. <br /><br />Daun sosor bebek segar sebanyak 25 g dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Dinginkan lalu disaring. Hasil saringannya diminum sekalgus. Lakukan setiap hasi sampai sembuh. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Disentri, diare, demam</span><br />Daun sosor bebek secukupnya digiling halus. Bubuhkan di perut sebagai tapal, lalu dibalut dan ganti sehari 2 kali. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Bisul, koreng, memar, radang payudara</span><br />Daun sosor bebek sebanyak 50 g dicuci lalu digiling halus. Peras dan saring. Air perasannya ditambah 1 sendok makan madu sambil diaduk merata. Minum sekaligus. Sisa perasan daunnya lalu ditempelkan sebagai tapal di tempat kelainan. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Radang amandel</span><br />Daun sosor bebek sebanyak 5 - 10 lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak. tumbuk sampai halus, lalu diperas dan saring. Air yang terkumpul digunakan untuk kumur-kumur. (gargle) <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Radang telinga luar</span><br />Air perasan daun sosor bebek digunakan untuk obat tetes telinga. Sehari 4 kali, masing-masing 2 tetes. <br /><span style="font-weight:bold;"><br />Kencing terasa nyeri</span><br />Daun sosor bebek segar secukupnya dimemarkan lalu diberi sedikit garam. Turapkan pada perut bagian bawah, lalu dibalut. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Catatan</span><br />Jangan minum daun sosor bebek bila ada gangguan fungsi pencernaan seperti pencernaan dingin atau fungsi kelenjar pankreas menurun. <br />Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/hadiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7949564959047666790.post-57338093539070545332007-12-22T20:45:00.000-08:002007-12-22T21:31:11.033-08:00Manfaat Lidah Buaya, Sembelit Sampai HIV<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLUE5eh1kO8tImSnMzRV7i0eP2LGbPVc9RrrVXj9d1AeYeke2fgHxXbXIYJwZEh_ZjSEcDbtetGFePpgqC99J80fHfuJ0rUWiKZK6Fhb6MuuARRm3GDGicUoLKlS3ySrzHXXF62j6CvG8/s1600-h/lbuaya.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLUE5eh1kO8tImSnMzRV7i0eP2LGbPVc9RrrVXj9d1AeYeke2fgHxXbXIYJwZEh_ZjSEcDbtetGFePpgqC99J80fHfuJ0rUWiKZK6Fhb6MuuARRm3GDGicUoLKlS3ySrzHXXF62j6CvG8/s320/lbuaya.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5147036451703331650" border="0" /></a>Tanaman lidah buaya (Aloevera) yang kini telah mulai dibudidayakan ternyata begitu sarat manfaat. Selain khasiatnya yang sejak dulu telah dikenal sebagai penyubur rambut, tanaman berlendir ini ditenggarai dapat diracik menjadi obat HIV/AIDS. Kandungan dalam lidah buaya yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh diperkirakan dapat menghambat kerja virus HIV dengan menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh penderitanya.<br /><br />Selain itu, tanaman ini juga terbukti juga dapat membantu merawat dan mencegah infeksi lambung dan usus. Walaupun penelitian lebih lanjut mengenai keampuhan lidah buaya sebagai obat HIV/AIDS masih terus dilangsungkan, namun efektifitas tanaman berlendir ini sebagai tanaman yang sangat bermanfaat untuk kesehatan telah lama diakui peneliti maupun masyarakat umum.<br /><br />Menurut Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi DR. Wahono Sumaryono, Apt. APU, dalam siaran persnya menyebutkan, lidah buaya memiliki zat metabolit sekunder. Zat ini biasanya tidak digunakan untuk mencukupi kebutuhan dasar pertumbuhan tanaman. Melainkan hanya mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan ekosistem.<br /><br />Lebih lanjut, dikatakan bahwa zat dalam lidah buaya berfungsi sebagai obat yaitu aloemoedin dan aloebarbadiod. Keduanya termasuk dalam golongan antrakinon. Golongan ini berfungsi memudahkan buang air besar. Jika dalam substansi tersebut terdapat kelompok flavanoid, fungsi zat itu sebagai sistem pertahanan tubuh tanaman. Sebab golongan itu merupakan turunan dari fenol (antiseptik).<br /><br />Di Indonesia, sentra produksi tanaman lidah buaya terdapat di daerah Pontianak, Kalimantan Barat. Tanaman lidah buaya dengan kultur jaringan dan irigasi tetes memiliki hasil cukup signifikan dibanding tanaman lidah buaya konvensional. Dengan teknologi ini, tinggi tanaman buaya minimal dua kali lipat dari tanaman lidah buaya konvensional, yaitu sekitar 150 cm. Selain mengembangkan teknologi budidaya secara kuljar dan irigasi tetes, Biotek BPPT berencana untuk mengemas tanaman lidah buaya dalam bentuk powder (bubuk).<br /><br />Kepala Balai Biotek-BPPT DR. Koesnandar. M.Eng. menjelaskan bahwa harga kemasan bubuk lidah buaya per kilogram setara dengan 125 kg berat basah (di pasar swalayan 1 kg Rp. 4.500,- dari petani Rp. 1.000-2000 per kg). Di Pontianak luas tanaman lidah buaya yang ada saat ini sekitar 100 hektar. Rinciannya, 80 hektar terdapat di wilayah kota dan 20 hektar<br /><br />Lidah Tak Bertulang yang Sarat Manfaat<br /><br />Ada lebih dari 200 species lidah buaya. Kebanyakan ditemukan di daerah kering Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Mirip dengan kaktus, daunnya tumbuh keatas, kaku bagaikan lidah atau pedang yang tajam. Mungkin itu sebabnya aloe vera di Indonesia dinamakan lidah buaya.<br /><br />Lidah buaya bisa berumur panjang sekalipun tanpa air karena tanaman ini dapat menutup pori-porinya serekat lem bahkan juga saat daunnya dipotong. Tujuannya untuk menghindari keluarnya air.Lidah buaya yang termasuk keluarga Liliaceae ini bisa ditemukan di hampir semua benua.<br /><br />Di Indonesia pun lidah buaya tak ada kesulitan tumbuh. Bahkan di Pontianak terdapat perkebunanan lidah buaya. Tak heran orang suka menanamnya. Karena selain mudah penanaman serta perawatannya, manfaat tanaman ini pun segudang.<br /><br />Di dalam lidah buaya ini terkadung konsentrasi nutrisi bermanfaat yang sangat tinggi yang berguna bagi pengobatan dan bahan kosmetik. Di dalam lidah buaya juga terkandung aloin yang berguna untuk menurunkan demam atau obat pencahar. Selain itu lidah buaya juga memiliki lignin.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Manfaat </span><br />1. Cacingan, susah buang air kecil 2. Sembelit 3. Penyubur rambut 4. Luka bakar / tersiram air panas (ringan) 5. Bisul 6. Jerawat, noda-noda hitam 7. Batuk (yang membandel) 8. Diabetes 9. Radang tenggorokan 10. Menurunkan kolesterol 11. Perawat dan Pencegah Infeksi Lambung dan Usus 12. Pembunuh rasa sakit 13. Perawatan kulit (scrub, tabir surya dan anti gigitan serangga) 14. Bahan kosmetik dan pelembab (pH yang seimbang dengan kulit).<br /><br />Lidah Buaya Jadi Penganan Lezat<br /><br />Menurut catatan, lidah buaya ditemukan tahun 1500 sebelum masehi. Bukti tertulis menyebutkan tanaman ini digunakan untuk melawan insomnia, gangguan pencernaan, sakit kepala, kerontokan rambut, gangguan batu empedu, dan banyak penyakit lain. Pengobatan dengan lidah buaya ini tercatat di dokumen-dokumen sejarah pengobatan Arab, Romawi, Yunani, India, dan Cina. Konon Cleopatra pun sudah memanfaatkan tanaman ini untuk kecantikannya.<br /><br />Meski sudah diketahui keampuhannya, namun lidah buaya sempat ditinggalkan orang sejalan dengan berkembangnya pengobatan modern. Tetapi di awal tahun 1940, lidah buaya kembali naik daun setelah orang Amerika menemukan bahwa gel dalam lidah buaya dapat mengobati terbakarnya kulit akibat sinar matahari. Sekarang lidah buaya pun makin dilirik orang, bukan sekadar untuk obat, tetapi juga untuk makanan.<br /><br />Sebagian orang memang masih ragu dan "tidak tega" menyantapnya mengingat penampilannya yang berlendir dan baunya yang kurang sedap. Padahal setelah diolah perasaan tadi pastilah hilang karena lidah buaya memang enak. Rasanya agak kenyal, garing, sekaligus empuk. Sebelum diolah jadi makanan, kulit lidah buaya harus dikupas lebih dahulu hingga tampak gelnya yang berwarna putih bening. Pengelupasan harus cukup tebal agar masakan atau minuman Anda tidak pahit. Potong-potong gel yang panjang itu lalu remas perlahan dengan garam hingga lendirinya hilang. Baik juga kalau Anda mau merendam potongan lidah buaya dalam air yang telah dicampur tawas. Agar hilang baunya, cuci lidah buaya berulang-ulang sebelum digunakan.<br /><br />Masakan apa saja yang bisa diolah dari lidah buaya ini? Apa pun bisa sebetulnya. Mulai dari sup, tumisan, atau minuman. Memasaknya memang perlu sedikit kehati-hatian dan pengalaman. Panasnya harus tepat, begitu juga waktu memasaknya. Terlalu cepat memasak, membuat bau lidah buaya bertahan dan tidak hilang. Di negara tetangga seperti Cina, Hongkong, atau Taiwan, sudah mulai dijual orang lidah buaya dalam bentuk juice, kubus, atau teh. Di sini lidah buaya baru ditemukan dalam bentuk manisan atau minuman.<br /><br />Apa manfaat menyantap lidah buaya? Mereka yang rajin menyantap tanaman ini merasa lebih energik, lebih sehat, dan pencernaannya jadi lebih baik.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Lidah Buaya dan Kecantikan </span><br />Resep cantik : - 3 sendok makan getah aloe vera (diambil dari daun yang dikupas, lalu lumatkan) - 1 atau 2 tetes minyak esensial tea tree Campurkan kedua bahan tersebut lalu oleskan pada bagian kulit yang terasa kering. Diamkan selama 10-15 menit lalu bilas dengan air dingin.<br /><br />Lendir di dalam daunnya dapat Anda gunakan untuk mendinginkan kulit terbakar akibat sengatan matahari. Jadi bila kulit Anda memerah setelah berjemur di pantai, langsung saja oleskan getah tersebut di area yang terasa panas, memerah dan gatal akibat sengatan matahari.<br /><br />Mata terasa lelah gara- gara kelamaan berkutat di depan komputer? Gampang, segarkan kembali dengan daun lidah buaya. Caranya irislah bagian daun secara melebar lalu dinginkan dalam lemari es selama beberapa menit. Gunakan untuk mengompres mata yang lelah.<br /><br />Daun lidah buaya dapat juga digunakan sebagai pelembap bagi rambut kering, pun mengembalikan kilau rambut diwarnai. Oleskan lendir daun lidah buaya pada rambut yang masih lembap setelah ber-shampoo, mulai dari bagian ujung rambut hingga ke akar. Pijat lembut lalu bungkuslah dengan handuk hangat atau shower cap selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu, bilaslah hingga bersih.<br /><br />Identitas<br /><br />Latin : Aloe vera L. Indonesia : Lidah buaya English : Aloe vera Suku : Liliaceae<br /><br />Deskripsi:<br /><br />Lidah buaya tumbuh Iiar di tempat berudara panas tapi sering juga ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya meruncing berbentuk taji. Tebalnya kira-kira 1 cm. Dalamnya bening. Daun ini getas dan tepinya bergerigi. Panjangnya bisa sampai 30 cm. Yang biasa digunakan adalah daun dan akarnya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Catatan:</span><br /><br />* Jangan digunakan oleh wanita hamil. * Daging daun lidah buaya yang dikupas, segera menjadi kecoklatan dan mencair kalau kena udara. Jadi pengobatan luka terbuka perlu dilakukan secepatnya!<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Budidaya:</span><br /><br />Pembiakan dapat dilakukan melalui anakan (umum dilakukan), benih, maupun setek batang. Sekarang sudah tersedia bibit hasil kultur jaringan<br /><br />Tanah berdrainase baik, subur dengan bahan organik tinggi. Pengairan cukup<br /><br />Pembibitan:<br /><br />Anakan yang telah cukup besar, berusia sekitar 1-2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk (ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5-6 bulan. Penjarangan anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar.<br /><br />Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1-1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar bibit tidak terganggu. Bibit yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg (1-2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit.<br /><br />Sedangkan pembibitan di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang 1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari.<br /><br />Saat awal pembibitan merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin akan berwarna kemerah-merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit akan menunjukkan pertumbuhan normal/pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk. Pengairan yang berlebihan harus dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab. Bibit yang terserang cendawan sebaiknya dibuang agar tidak menular dan tanah disekelilingnya dibuang.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Penanaman di Lahan: </span><br /><br />Bibit sudah siap ditanaman di lapangan setelah berumur sekitar satu bulan (satu bulan setelah bumbungan/penangkaran). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang sekitar 1,5 kg per lubang tanam atau sekitar 20 sampai 30 ton per hektar. Jarak tanam yang dipakai 80 cm x 80 cm atau 80 cm x 70 cm secara zig-zag. Pupuk dasar yang digunakan adalah 10 g urea, 8 g SP-36 dan 9 g KCl per lubang tanaman. Pemberian pupuk susulan dilakukan tiap 3 bulan sebanyak 10 g urea dan 9 g KCl. Pemeliharaan:<br /><br />Penyulaman di lahan dilakukan setelah tanaman berumur 1-2 MST (minggu setelah tanam), yakni dengan cara mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan tanaman baru. Penyiangan (pembersihan gulma) dilakukan sesuai kebutuhan, yaitu ketika pertumbuhan gulma mulai banyak dan mengganggu tanaman. Penyiangan pada tanaman lidah buaya sangat penting dilakukan karena peertumbuhan gulma yang cenderung pesat dan menganggu tanaman.<br /><br />Daun-daun bagian bawah yang telah berwarna kekuningan dan daun yang terserang penyakit perlu dibuang. Daun dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah yang akan menyebabkan busuk akibat serangan cendawan. Pengairan perlu dilakukan ketika lahan terlihat kering (lama tidak turun hujan). Pengairan yang telat akan menyebabkan tanaman layu dan daun berubah warna kuning kemerahan yang memerlukan waktu agar pulih kembali.<br /><br />Hama dan Penyakit:<br /><br />Hama yang menyerang lidah buaya relatif sedikit. Terkadang ulat atau belalang menyerang daun lidah buaya. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar dan batang lidah buaya, terutama saat pembibitan. Sedangkan penyakit yang menyerang terutama busuk basah akibat cendawan/bakteri pada daun. Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup mengganggu.<br /><br />Panen:<br /><br />8-10 BST dengan memotong daun paling bawah. Masa produksi 7-8 tahun. Peremajaan dapat dilakukan dengan cara memotong batang lidah buaya dan dipelihara tunas yang baik tumbuhnya atau dengan cara membongkar tanaman dan menggantinya dengan bibit yang baru. (iis)Unknownnoreply@blogger.com0